Penataan Kerangka Jemaat Lokal dalam Pembangunan Tubuh Kristus
Penataan Kerangka Jemaat Lokal dalam Pembangunan Tubuh Kristus
Oleh: Pnt. Eduward Bleskadit
Suatu sistim yang berlaku dalam jemaat atau prinsip-prinsip dasar Bertubuh Kristus yang berlaku di suatu jemaat lokal, maka hal-hal itu merupakan satu aturan atau hukum yang mengikat kita, dan kita semua perlu menundukan diri dan mentaatinya, serta melaksanakan dengan sepenuh hati.
Dalam pembangunan Tubuh Kristus dewasa ini, maka sistim yang kita pakai adalah: “SISTEM RASULI PERJANJIAN BARU” sebagai aturan kerajaan Allah yang dibangun dan ditata dalam kehidupan berjemaat.
Sistim atau prinsip-prinsip dasar yang merupakan sistim rasuli perjanjian baru dalam pembangunan Tubuh Kristus meliputi empat hal pokok antara lain :
1. Sistim/prinsip-prinsip Bertubuh Kristus :
a.Kehidupan bersama (keharmonisan dalam jemaat)
b.Ibadah bersama
c.Pelayanan bersama
d.Kepemimpinan bersama
2. Sistim penyelenggaraan pekerjaan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Bagian ini berkaitan dengan cara kerja pemimpin-pemimpin jemaat dan hamba-hamba Tuhan. Di dalam jemaat yang sudah permanen atau sudah dewasa, maka hal yang perlu diperhatikan adalah adanya suatu hubungan antara bapa-bapa rohani dan anak-anak rohani seperti yang dipesankan oleh rasul Paulus (I Tim 5 : 17-22 ; 5 :1-2 ; Tit 2 : 1-10)
3. Sistim pengkaderan tenaga-tenaga kerja dan pemimpin-pemimpin (sistim pemuridan). Pengkaderan calon tua-tua dan calon-calon hamba Tuhan.
4. Sistim pengelolahan perbendaharaan di dalam Rumah Tuhan ( keuangan dan lain-lain)
Penataan sistim/prinsip-prinsip Bertubuh Kristus dalam satu jemaat lokal antara lain :
A.KEHIDUPAN BERSAMA
Kehidupan bersama dalam jamaat perlu harus benar-benar nyata diantara anggota–anggota Tubuh Kristus saling memperhatikan, mendoakan, mendorong serta melindungi satu dengan yang lain ( I Kor 12:12-31; Ef 4:1-6) tidak boleh saling memfitnah/menjelekan menjatuhkan, atau meremehkan, tetapi selalu ada kesatuan Roh, kesatuan hati, satu tujuan, tidak boleh ada perpecahan di dalam jemaat.
B. IBADAH BERSAMA
Ibadah bersama merupakan suatu komitmen besama dari tiap-tiap anggota Tubuh Kristus yang sudah lahir baru. Ibadah merupakan perintah Tuhan kepada umat-Nya untuk dapat dilaksanakan. Ibadah bukan dilakukan untuk manusia tetapi kepada Allah. Menata bentuk-bentuk ibadah dalam jemaat, membangun suatu perhimpunan umat Tuhan dalam satu jemaat adalah dengan pola pemuridan umat Tuhan menjadi murid-murid Kristus (Matius 28:19-20) memuridkan umat Tuhan adalah amanat agung Tuhan Yesus Kristus.
Penataan sistim pemuridan dalam jemaat Allah di rumah-rumah
a.Ibadah
Membangun suasana sorgawi dalam bentuk-bentuk ibadah sorgawi dan ibadah sorgawi yang rahasia dengan dimensi ruang maha suci. Umat Tuhan diajarkan dan dituntun untuk masuk mengalami suasana ibadah dan didorong untuk belajar, dengan berperan aktif mengambil bagian dan bertindak melayani menurut aturan-aturan ibadah dalam Roh Kudus. Jadi berjalannya ibadah kita mutlak di pimpinan sepenuhnya oleh Roh Kudus.
b.Doa
Membangun karakter doa dan menyusun jadwal-jadwal doa yang rutin di hadirat Allah. Umat Tuhan diajar kebenaran firman tentang doa dan dibawa masuk dalam doa-doa bersama. Aktivitas jemaat Allah di rumah-rumah lebih banyak didominasi oleh doa-doa bersama sehingga jemaat itu menjadi rumah Allah berdoa (Yes 56:7). Umat Tuhan diajar dan didorong dalam menghadapi segala persoalan-persoalan keperluan-keperluan hidup, keprluan pelayanan dengan jalan berdoa dihadapan hadirat Tuhan untuk mendapatkan jawaban serta pertolongan dari Tuhan.
c.Pengajaran Firman Tuhan
Memberikan/mengajaarkan firman Tuhan yang terarah dan sistematis melalui materi-materi pengajaran dengan topik yang berurutan disesuaikan dengan taraf kerohanian jemaat Allah. Ada tiga taraf pengajaran firman Tuhan bagi jemaat Allah:
1.Pengajaran firman Tuhan bertaraf susu (Ibrani 5:11-14).
2.Pengajaran firman Tuhan bertaraf makanan keras (Ibrani 5:14; Yohanes 6:25-70)
3.Pengajaran firman Tuhan bertaraf manna yang tersembunyi (Wahyu 2:17).
d.Pemecahan Roti
Membangun hubungan persekutuan, kesatuan, kekeluargaan dengan saling mengasihi saling mengampuni dan saling menerima melalui pemecahan Tubuh dan minum Darah Yesus.
e.Persekutuan Hubungan Kekeluargaan
Membangun hubungan, persekutuan, kesatuan, kebersamaan dan kekeluargaan serta saling memperhatikan, saling mengasihi, saling menolong dalam hal-hal jasmani, melalui perjamuan kasih bersama dan lain-lain.
f.Persekutuan Keterbukaan Hati
Membangun persekutuan Roh dengan hati yang terbuka/transparan dengan saling menyampaikan segala sesuatu . Membicarakan segala sesuatu dalam forum jemaat untuk diatur dan diputuskan bersama-sama dengan hati yang penuh damai sejahtera (Ef 4:3)
C.PELAYANAN BERSAMA
Membangun kebersamaan dan kesatuan Roh dalam pelayanan bersama, diantara pemimpin jemaat, tidak boleh ada yang melayani dengan kehendak dan kemauan sendiri, tetapi semua bentuk pelayanan dilakukan dalam kebersamaan.
D.KEPEMIMPINAN BERSAMA
Membangun dan menjalankan kepemimpinan bersama, dalam kesatuan roh pada jemaat lokal.
Penerapan kepemimpinan bersama dalam jemaat lokal adalah sebagai berikut:
KEPALA :
Kepala Tubuh Kristus ketua-ketua dalam Tubuh Kristus ialah Tuhan Yesus. Yesus sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam kepemimpinan jemaat, sehingga dalam kepemimpinan, ketua-ketua tidak ada ketua senior
menjadi ketua diatas ketua.
TANGAN KANAN:
Tangan kanan Tubuh Kristus sidang ketua-ketua dalam Tubuh Kristus ialah pemimpin rohani yang melayani Firman Tuhan, penilik jemaat, gembala-gembala yang bertanggung jawab secara rohani melalui firman Tuhan kepada umat, ini adalah orang-orang yang bergerak dalam 5 jawatan Roh Kudus. Mereka adalah tangan kanan Allah yang kuat dan yang menjalankan wewenang dan otoritas Yesus Kristus dengan bekerja melayani umat Tuhan (I Pet 5:1-4).
TANGAN KIRI :
Tangan kiri Tubuh Kristus ketua-ketua adalah pemimpin-pemimpin jemaat yang dewasa rohani dan juga mengurus hal-hal jasmani termasuk administrasi, dan lain-lain. Mereka adalah tangan kiri dari Allah yang membantu dan melengkapi pekerjaan pelayanan pemimpin.
KAKI KANAN :
Kaki kanan dari Tubuh Kristus ketua-ketua adalah kasih, cinta kasih Allah diantara pemimpin-pemimpin dengan umat akan mengikat dan mempersatukan jemaat untuk tetap kuat dan berjalan dalam jalan-jalan Tuhan.
KAKI KIRI :
Kaki kiri dari Tubuh Kristus ketua-ketua adalah ketaatan dan penaklukan diri antara satu dengan yang lain, terutama kepada Yesus Kristus.
PENATAAN STRUKTUR KEPEMIMPINAN ILAHI DALAM TUBUH KRISTUS
Satu perhimpunan sidang jemaat atau Tubuh Kristus, perlu ada kepemimpinan ilahi yang kuat, sehingga tiap-tiap anggota Tubuh Kristus dapat mengerti dan mengenal dengan benar struktur kepemimpinan ilahi dari Allah, maka tiap-tiap anggota bisa menempatkan diri, menertibkan diri, dengan disiplin dan takut akan Tuhan, agar bisa merendah kan diri dengan menghargai dan menghormati pemimpin-pemimpin yang ditetapkan dalam jemaat. Sehingga kehidupan rohani dari jemaat mengalami pertumbuhan dan peningkatan untuk mencapai kedewasaan dan kesempurnaan Allah dalam hidupnya. (I Tim 5:17-22).
Setiap anggota jemaat harus mempunyai mata hati yang terbuka dan diterangi oleh Roh Kudus untuk mengenal wahyu Allah tentang rahasia struktur kepemimpinan sorgawi dalam jemaat, sebab bila tiap anggota jemaat tidak memiliki wahyu/pengenalan tentang kebenaran ini, maka mereka akan mengalami kematian rohani dalam dirinya, serta kehilangan rencana Allah (Ams 29:18; Hos 4:6).
Struktur kepemimpinan dari Allah yang benar dapat dijelaskan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus (I Kor 11:3-4).
Kepemimpinan ilahi dalam jemaat/Tubuh Kristus, sesuai I Kor 11:3-4, maka ada 3 kepala yaitu :
1.Allah Bapa sebagai kepala yang pertama yang menjadi kepala bagi Yesus Kristus.
2.Yesus Kristus adalah kepala ang kedua yang menjadi kepala bagi laki-laki.
3.Laki-laki adalah kepala yang ketiga yang menjadi kepala bagi perempuan.
Ini adalah prinsip/ketentuan ilahi dalam jemaat/Tubuh Kristus.
Tiap-tiap kepala ini dapat memimpin dan mengepalai suatu kelembagaan atau suatu badan atau tubuh.
Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa tiap-tiap kepala mempunyai tubuh sebagai wadah atau lembaga yang bergerak untuk memanifestasikan/menyatakan kehendak/otoritas dari kepala. Kepala mempunyai kuasa/wewenang yang besar untuk mengatur dan memerintahkan segala sesuatu kepada tubuh, dan anggotanya untuk dapat melakukan. Kepala dan tubuh tidak dapat dipisahkan. Dimana ada tubuh berarti disitu ada kepala, dimana ada kepala, disitu juga ada tubuh (Yoh 14:1-4).
Apa yang menjadi kehendak kepala saat itu juga menjadi kehendak tubuh. Hal-hal yang digambarkan Paulus dalam struktur kepemimpinan yaitu : Allah Bapa sebagai kepala bagi Yesus Kristus, berarti Yesus Kristus adalah manifestasi dan kenyataan sebagai lembaga tubuh dari Allah Bapa. Sewaktu Yesus ada diatas bumi ini, Dia sebagai lembaga Tubuh yang kelihatan, yang hidup dan bergerak, serta melakukan kehendak Allah Bapa-Nya (Kel 1:15;2:9-10), dan Tuhan Yesus berkata bahwa Dia dan Bapa satu adanya.
Gambaran yang berikut yaitu Tuhan Yesus walaupun sebagai Tubuh dari Allah Bapa tetapi Dia juga sebagai kepala dari laki-laki.
Prinsip-prinsip dan hubungan yang berlaku dari Allah kepada Yesus tetap sama dan berlaku juga bagi Yesus Kristus dan laki-laki.Sebab Yesus Kristus sebagai kepala dari laki-laki dan laki-laki sebagai lembaga Tubuh dari Yesus Kristus.Yesus Kristus sebagai gambar kemuliaan dari Allah, laki-laki sebagai gambaran kemuliaan dari Yesus Kristus, hal ini juga berlaku bagi laki-laki dan perempuan.
Komentar
Posting Komentar